Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : Genap
Pelajaran : Seni Budaya
Materi : Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Hari, Tanggal : kamis, 6 Februarii 2020
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Ragam hias selain diterapkan pada tekstil dapat
dijumpai juga pada bahan kayu. Setiap etnis di Indonesia memiliki ragam hias
pada kayu seperti pada kursi, tempat tidur, meja, dan benda kayu lainnya.
Fungsi ragam hias tidak hanya untuk menambah keindahan atau estetika tetapi
juga memiliki simbol atau makna. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau
insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung berkembangnya ragam hias
karena adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias memiliki makna karena
disepakati oleh masyarakat penggunanya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Kayu digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Beberapa sifat kayu yaitu keras dan kuat serta mudah dibentuk sehingga kayu sangat cocok untuk dibuat kerajinan ukiran.
Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Kayu digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Beberapa sifat kayu yaitu keras dan kuat serta mudah dibentuk sehingga kayu sangat cocok untuk dibuat kerajinan ukiran.
Sejak dahulu
kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga (misalnya kursi, lemari, dan
peti) dan bagian bangunan (misalnya tiang, pintu, dan jendela). Banyak perabot
kayu atau bagian bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang
digunakan berupa motif flora, fauna, figuratif, atau geometris atau gabungan
dari motif-motif tersebut.
Ragam hias yang digunakan biasanya diambil dari unsur flora, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk figuratif.
·
Ragam hias flora.
Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni,
seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
·
Ragam hias fauna.
Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan
tertentu. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah
kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Motif ragam hias daerah di Indonesia
banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut
seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
·
Ragam hias geometris.
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk
geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.
Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia,
seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris
dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif
ragam hias.
·
Ragam hias figuratif.
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan
mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif proses pembuatannya
dapat dilakukan dengan cara menggambar atau mengukir.
Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bagian tiang rumah, dan bagian tertentu rumah. Pada umumnya, ragam hias selain digunakan sebagai bagian dari keindahan rumah juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara diukir kemudian diberi warna.
Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan
dengan cara mengukir dan menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir
adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada
permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat. Alat utama untuk mengukir adalah
pahat yang terdiri atas berbagai ukuran dan pemukul dari kayu. Ada empat jenis
pahat, yaitu:
1.
Pahat kuku (pahat penguku).
Bentuknya : Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia Gunanya : Pahat
penguku digunakan untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membentuk
cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen
2.
Pahat lurus (pahat
penyilat) Bentuknya : Pehat ini berbentuk lurus. Gunanya : Pahat lurus
digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus, rata. Membuat dasaran dan
membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
3.
Pahat lengkung
setengah bulatan (pahat kol). Bentuknya : Mata pahat kol berbentuk melengkung
belahan setengah bulatan.Gunanya : Unttuk mengerjakan bagianbagian cekung yang
tidak dapat dikerjakan dangan pahat kuku.
4.
Pahat miring (pahat
pengot). Bentuknya : Mata pahat pengot berbentuk miring meruncing dan tajam
sebelah. Gunanya : Untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut
bagianbagian yang di perlukan.
Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.
Membuat Ragam Hias Ukiran
Mengukir ragam hias dilakukan dengan cara permukaan
kayu dipahat dan dibentuk seperti relief. Bentuk kayu ada yang berupa batang
dan ada juga yang berbentuk papan. Ada kayu yang memiliki serat halus dan
kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir,
terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya. Alat-alat yang digunakan
untuk mengukir kayu antara lain.
·
Alat utama untuk
mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata pahat mendatar dan mata
pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias
yang akan diukir.
·
Alat pemukul yang
digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga
yang menggunakan palu besi, dan batu.
Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kita harus mengenal terlebih dahulu prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut.
·
Menyiapkan alat dan
bahan menggambar ragam hias ukiran.
·
Memilih bentuk ragam
hias sebagai objek berkarya.
·
Membuat sketsa ragam
hias pada bahan kayu
·
Membuat ukiran pada
kayu sesuai sketsa gambar yang telah dibuat.
·
Menghaluskan
bagian-bagian ukiran dengan menggunakan amplas agar permukaan ukiran lebih
halus.
·
Memberikan sentuhan
akhir pada hasil ukiran. Sentuhan akhir yang biasa digunakan pada hasil ukiran
adalah menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu hasil ukiran
tetap tampak.
Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu
Teknik menggambar dibuat setelah benda atau barang seni terbentuk. Kayu pada dasarnya dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik. Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut adalah contoh melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu.
·
Menyiapkan bahan dan
alat melukis (cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet),
·
Menyiapkan bahan kayu
(papan kayu),
·
Membuat rancangan
gambar ragam hias pada kertas,
·
Memindahkan gambar
rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu
·
Menerapkan cat untuk menyelesaikan
gambar ragam hias, dan
·
Memberikan lapisan
vernis atau cat transparan pada permukaan kayu.
Menerapkan ragam hias pada bahan kayu.
Hasil karya anak kls 7c
Menerapkan ragam hias pada bahan kayu
Kls 7 e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar