Minggu, 09 Februari 2020

ALAT MUSIK TRADISIONAL

Mata Pelajaran     : Seni Budaya
Kelas                      : VIII ( Delapan )
Semester               : Genap
Materi                     : Alat Musik Tradisional
Hari / Tanggal        : Kamis,  27 Februari 2020

Alat Musik Tradisional
A.    Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah.
Setiap suku di Indonesia memiliki lagu – lagu daerah. Lagu – lagu ini menggunakan bahasa daerah setempat. Lagu – lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat music daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat music tradisional secara lengkap.
Kebanyakan karya – karya seni music (Karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun pertunjukan lain biasanya bersifat tradisional dan anonimus. Oleh karena itu, usia sebuah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Seringkali seorang pemain / seniman ahli karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada music karawitan Betawi Gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah yang tertentu.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan – perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda – beda. Gaya musical adalah ciri khas atau karakteristik musical yang dihasilkan dari beberapa kondisi.
1.      Gaya Lokal.
Adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, disebut sebagai entitas local genius.
2.      Gaya Individual.
Adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu – lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3.      Gaya Periodikal.
Adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musical tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musical adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musical yang ada, misalnya pada berbagai karya music Betawi. Musik Betawi diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam da stambul. Dalam Karawitan Betawi gaya atau Musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada pertunjukan lagu – lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Penyanyi lagu daerah yang diiringi music tradisional di jawa disebut dengan Sinden, demikian juga di Sunda dan juga bali. Di daerah Sumatera Utara sering disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun – pantun dengan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi music tradisional.
B.     Menyanyi Secara Unisono.
Menyanyikan lagu – lagu daerah ada yang dilakukan secara seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan seorang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering disebut dengan menyanyi secara unison. Menyanyi secara unison membutuhkan kerjasama antar anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus.
Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebuthan. Ada lagu – lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian atau permainan. Ada juga lagu – lagu yang berisi nasihat atau sanjungan terhadap makhluk sesame. Ibu – ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak – anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unison maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.
Setiap daerah tentu memiliki lagu – lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu degan bahasa daerah. Lagu – lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.
C.    Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu daerah.
Setelah kamu mengetahui tentang teknik dan gaya menyanyi lagu – lagu daerah. Nyanyikanlah lagu – lagu berikut ini :
1.      Mak Inang.
2.      Lir – ilir.
3.      Jali – Jali.
4.      Sinom.

Ciri-ciri Lagu Daerah
Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah. Menyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Contoh lagu daerah Indonesia antara lain Bungong Jeumpa dari Aceh, Tokecang dari Jawa Barat, Cing Cangkeling dari Jawa Barat, Rambadia dari Tapanuli, Soleram dari Riau, Kaparak Tingga dari Minang, Marencong-rencong dari Bugis, dan Apuse dari Papua.
Ciri-ciri Lagu Daerah

Setiap daerah memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan budaya bangsa yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. Lagu daerah biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus bagi sebuah daerah. Beberapa ciri khas lagu daerah, antara lain sebagai berikut:
·           Teks lagu daerah menggunakan bahasa dan dialek setempat. Misalkan lagu daerah Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa dengan dialek Suroboyo-an.
·           Lagu daerah diwariskan secara turun-temurun dengan tradisi lisan. Walaupun ada lagu daerah yang tertulis, hal itu berfungsi hanya untuk kepentingan dokumentasi saja.
·           Lagu daerah pada umumnya tidak diketahui penulis atau penciptanya (anonim). Karena sifat lagu daerah adalah tidak menonjolkan ekspresi pribadi atau perorangan, tetapi pesan yang disampaikan adalah bersifat umum.
·           Lagu daerah pada umumnya memiliki susunan melodi dan syair yang sederhana. Beberapa lagu daerah hanya memiliki 2, 4 atau 8 bait saja. Ada juga lagu daerah yang menggunakan syair berbeda pada setiap perulangannya. Lagu daerah yang sederhana biasanya bisa dinyanyikan dengan baik oleh masyarakat dari etnis lagu daerah tersebut berasal.
·           Terkadang terdapat beberapa versi dari sebuah lagu di daerah berbeda dalam suatu etnis. Hal ini terjadi karena cara penyebaran lagu daerah dilakukan dari mulut ke mulut. Dalam membawakan lagu daerah, masyarakat biasanya menyanyikan dengan diiringi oleh musik daerah setempat. Misalkan lagu daerah Praon dari Jawa Tengah dinyanyikan dengan diiringi musik gamelan.

Tujuan menyanyikan lagu daerah adalah untuk lebih mengenal lagu-lagu daerah di indonesia dan menimbulkan rasa cinta pada lagu daerah indonesia juga indonesia dapat di kenal atas budayanya termasuk seni musiknya                                     .

Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan                                                                                          

Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap mahkluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan anaknya. Beberapa contoh lagu daerah dan kegunaannya adalah sebagai berikut.
·           Gending Kebo Giro adalah gending yang digunakan pada acara temu panggih dalam prosesi pernikahan adat Jawa.
·           Nyanyian Katoneng-Katoneng dalam Upacara Kematian adat Karo. Nyanyian yang mengandung doa dan nasehat yang disampaikan oleh keluarga yang ditinggalkan maupun sebuah kekerabatan. 
·           Dodoy merupakan salah satu bagian dalam pengasuhan anak pada masyarakat Melayu Siak. Dodoy termasuk jenis nyanyian rakyat karena dilantunkan secara lisan dan penyebarannyapun diwariskan secara lisan.

Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka bernyanyi sambil melakukan permainan tradisional.



BERNYANYI LEBIH DARI SATU SUARA

Mata pelajaran    : Seni Budaya
Kelas                     : VII ( Tujuh )
Semester              : Genap
Materi                    :Bernyanyi Lebih Dari 
                                Satu Suara.
Hari / Tanggal      : kamis, 27
 Februari 2020


MENYANYI DENGAN BANYAK SUARA


Kegiatan menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh semua orang. Teknik dalam bernyanyi memiliki peran penting karena akan menentukan kualitas suara dan penampilan. Jika penampilan dilakukan secara perseorangan maka teknik yang dimiliki haruslah kuat sehingga karakter yang ditampilkan akan menjadi ciri penyanyi tersebut. Penampilan dalam menyanyi selain dilakukan secara individu dapat juga dilakukan secara vokal grup. Penampilan vokal grup memerlukan kerjasama baik sehingga penampilan dapat dilakukan secara maksimal. 
Vokal Grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung dan menyanyikan lagu dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran, alto, bass, tenor. Sopran dan alto merupakan jenis suara untuk wanita. Sedangkan bass dan tenor merupakan jenis suara pada laki-laki.

Menyanyikan lagu secara vokal grup memerlukan kerjasama dengan teman. Menyanyi secara secara vokal grup tidak boleh saling menonjolkan diri karena menyanyi secara secara vokal grup dalam satu suara. Kekompakan, saling menghargai teman, santun, bertanggung jawab serta peduli terhadap sesama merupakan kunci keberhasilan dalam menyanyi secara vokal grup.

Vokal grup biasanya terdiri dari 3 sampai dengan 12 orang yang menyanyikan lebih dari satu suara. Kunci keberhasilan menyanyi dalam bentuk vokal grup tidak hanya ditentukan oleh suara yang baik tetapi juga diperlukan rasa tanggung jawab, kerjasama, santun serta peduli terhadap anggota kelompok

Beberapa teknik bernyanyi yang biasa digunakan antara lain adalah sebagai berikut.
·   Akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi alat musik. Seni musik ini merupakan musik dari suara mulut yang meniru suara alat-alat musik lainya seperti gitar, drum, perkusi dan lain sebagainya. Akapela memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian dan persatuan nada indah.
·   Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya bersenandung. Nasyid iasanya berisi pujian kepada Allah, kata-kata nasihat, kisah para nabi, dan yang berkaitan dengan dengan Islam lainnya. Nasyid biasanya dinyanyikan secara akapela atau dengan diiringi gendang.
·   Paduan suara atau biasa disebut koor berasal dari kata suara yang terpadu yang terdiri dari paduan suara besar atau kecil. Dengan demikian paduan suara adalah bernyanyi secara serentak, terpadu dengan keselarasan volume yang baik dan terkontrol, mengikuti keselarasan harmoni. Paduan suara kecil yang anggotanya 12 sampai dengan 28 orang dan paduan suara lebih dari 28 orang. 
·   Lagu kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi dinyanyikan dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan.

1. Berlatih Lagu Kanon 
Lagu bentuk kanon sering ditampilkan pada kegiatan kepramukaan, oleh karena itu kamu pasti pernah mengenalnya. Lagu kanon biasanya dinyanyikan susul-menyusul. Kelompok pertama memulai dengan baris pertama sedangkan kelompok yang lain memulai setelah kelompok pertama selesai menyanyikan baris pertama dan kelompok kedua baru memulainya. Sehingga susul-menyusul sampai selesai.

Beberapa lagu yang biasanya dibawakan dengan teknik kanon antara lain lagu Anak Kambing Saya, Burung Kakak Tua, Bapak Yakob (Lagu Are You Sleeping), Wakashima kanon (Still Doll), Gelang Sipaku Gelang, Naik Naik Kepuncak Gunung, dan Naik Kereta Api,

2. Latihan Vokal 
Agar mutu suara baik sebaiknya harus melakukan latihan olah vokal dan menerapkan pernapasan diafragma. Teknik vokal yang baik, tentu memerlukan latihan olah vokal dan menerapkan pernapasan diafragma. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
·   Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
·   Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
·   Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vokal yang baik.

3. Latihan Vokal Grup dan Paduan Suara 
Menyanyi secara vokal grup merupakan cara bernyanyi dalam kelompok kecil. Pada praktiknya menyanyi dengan vokal grup dapat dilakukan secara bergantian antar anggota vokal grup. Menyanyi secara unisono merupakan cara bernyanyi secara berkelompok dengan satu suara. Menyanyi secara unisono merupakan tahap awal sebelum menyanyi dengan paduan suara yang merupakan perpaduan suara 1, suara 2 atau suara 3.

a. Latihan Lagu Dua Suara 
Latihan lagu dua suara dapat dilakukan dalam dua kelompok. Kelompok pertama menyanyikan melodi suara pertama dan kelompok kedua menyanyikan melodi suara kedua. Kelompok pertama adalah kelompok perempuan, dan kelompok kedua adalah kelompok laki-laki. Contoh lagu yang dapat dibawakan dengan dua suara adalah lagu bagimu negeri dan lagu Mengheningkan Cipta.

b. Latihan Lagu Tiga Suara 
Latihan lagu tiga suara dinyanyikan dalam tiga kelompok. Melodi suara pertama dinyanyikan oleh kelompok perempuan dengan suara tinggi, kelompok kedua oleh kelompok perempuan dengan suara rendah, kelompok ketiga oleh laki-laki. Bila siswa perempuan sedikit, melodi suara satu dinyanyikan oleh kelompok perempuan, suara kedua oleh laki-laki dengan suara tinggi, kelompok tiga oleh laki-laki dengan suara rendah.
Vokal grup dan paduan suara memiliki beberapa perbedaan, perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.
·   Jumlah anggotanya, Vokal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari Paduan Suara. Vokal grup beranggotakan 3 sampai 12 orang dengan 1-2 pemusik, sedangkan paduan suara jauh lebih banyak yaitu 12 sampai 28 orang.
·   Pembagian suaranya, dalam vokal group suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-sopran, Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing-masing; sedangkan dalam Paduan Suara, suaranya dibagi menjadi 4 suara berdasarkan frekuensi suara penyanyi yaitu Sopran, Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja (unisono).

·   Pada Paduan Suara dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai pelatih, sedangkan pada vokal group tidak ada dirigen.